Rangga Babuju Menjawab Anjloknya Harga Unggas Dengan Menu Siap Saji Yang Unik
MATA WARTA, KOTA BIMA.- Pandemik Covid-19 mempengaruhi berbagai lini kehidupan. Baik sosial, budaya, agama, politik hingga ekonomi. Masyarakat diminta untuk berdiam diri dirumah, tapi ketahanan pangan keluarga menjadi persoalan. Berbagai bantuan yang disuguhkan negara (Pemerintah) belum mampu menjadi solusi yang tepat. Kondisi ini, ‘menggoyang’ kondisi sosial ekonomi daerah.
Sejak pandemik Corona menjangkit hingga NTB dan pelosok daerah, hampir seluruh kegiatan usaha ekonomi mikro dan makro ‘mati suri’. Terlebih saat Bulan Ramadhan kali ini. Usaha budidaya unggas misalnya, merasakan dampaknya. Panen jagung pun ikut berimbas. Usaha kuliner dan takjil tidak seramai tahun – tahun sebelumnya. Para Pelaku Usaha antara khawatir dan gelisah. Daya beli masyarakat menurun. Deflasi sekaligus inflasi pun sedikit demi sedikit terasa. Disatu sisi tertentu, ada uang tapi tidak ada barang. Dan disisi lain ada barang, tapi uang tidak beredar normal.
Tapi hal itu tidak berlaku bagi para Inivator-inovator Kreatif. Seperti halnya yang dilakukan oleh rekan-rekan milenial di Babuju Mandiri yang ‘dinakhodai’ oleh Rangga Babuju. Menyadari anjloknya harga Ayam Super, Ayam Potong dan Bebek budidaya, mereka mencoba menginovasi unggas-unggas tersebut dalam bentuk yang lain dari pada yang lain. Yaitu menjadi ‘Janga Po’o & Sarati Po’o (Ayam Panggang Bambu dan Bebek Panggang Bambu). [..]
Berita Selengkapnya : http://matawarta.id/2020/05/06/rangga-babuju-menjawab-anjloknya-harga-unggas-dengan-menu-siap-saji-yang-unik/